Cerita Sejarah Malin Kundang Legenda Malin Kundang yang login sbobet berasal dari Sumatera Barat sangat terkenal di seantero tanah air. Kisahnya sendiri sering ditulis dalam berbagai buku dongeng anak maupun buku pelajaran setingkat SD dan SMP. Selain memiliki alur yang menarik legenda Malin Kundang juga sarat akan pesan moral.
Ringkasan cerita Malin Kundang adalah seorang anak yang durhaka kepada ibunya sendiri karena tak mengakui wanita yang melahirkannya tersebut. Kemurkaan sang ibu berakhir dengan mengutuk Malin Kundang menjadi batu. Saking populernya kisah ini, Malin Kundang sering dibawakan dalam bentuk drama musikal maupun komik bahkan ditampilkan di layar televisi.
Cerita Sejarah Maling Kundang Singkat Pendek
Alkisah disebuah pesisir pantai wilayah Sumatera barat tinggalah keluarga kecil yang terdiri dari ayah, ibu dan satu anak laki-laki bernama Malin Kundang. Keluarga ini hidup serba kekurangan dan memprihatinkan. Demi mengubah nasib keluarganya ayah Malin Kundang memutuskan untuk bekerja di negeri seberang. Ia kemudian memutuskan meninggalkan Malin dan istrinya mengarungi lautan.
Sayang setelah berbulan-bulan ayah Malin malah tak ada kabar. Sang istri sudah pasrah akan nasib suaminya. Ia pun kemudian beralih menjadi kepala keluarga. Pekerjaan apapun dilakukannya yang penting halal dan bisa menghidupi putra satu-satunya tersebut. Bila ibu sedang bekerja Malin Kundang akan membantunya dengan mencari kayu bakar.
Sejak kecil Malin Kundang dikenal sebagai anak yang cerdas dan usil. Ia bahkan pernah mengejar ayam hingga lengan kanannya terluka karena tergores batu. Walau tidak parah namun luka tersebut membekas dan tak bisa hilang.
Setelah beberapa tahun berlalu Malin Kundang yang semula remaja beranjak dewasa. Melihat ibunya bekerja seorang diri ia pun terketuk untuk bekerja di negeri seberang. Ia bertekad bekerja keras mengumpulkan uang lalu kembali ke kampung halaman untuk membahagiakan ibunya dengan hasil kerja kerasnya tersebut.
Suatu hari ia bertemu dengan tetangganya yang baru pulang berlayar. Tetangganya itu bekerja sebagai nahkoda kapal yang kini sudah kaya raya. Malin pun berbincang dengan nahkoda tentang pekerjaannya selama di lautan. Lalu Malin Kundang pun diajak tetangganya tersebut untuk ikut bekerja di kapal dagang.
Malin yang memang tertarik sedari awal bersemangat untuk menerima ajakan tetangganya itu. Malin Kundang kemudian menemui ibunya untuk meminta izin sebelum memutuskan untuk berlayar.
Awalnya sang ibu sangat keberatan bila Malin Kundang pergi merantau seperti ayahnya. Ditambah lagi ia putra satu-satunya yang dimilikinya. Setelah beberapa kali didesak oleh Malin sang ibu pun luluh dan mengizinkannya. Meski berat hati akhirnya ibu Malin Kundang mengantarkan putranya hingga ke dermaga.
“Nak bila engkau sudah mendapatkan penghasilan yang cukup jangan lupakan ibu dan kembalilah ke kampung halamanmu” pinta ibu Malin Kundang sambil menahan tangis.
“Baik bu, Malin akan selalu ingat nasihat ibu” jawab Malin.
Kapal pun mulai berangkat menjauhi dermaga. Ibu Malin Kundang melambaikan tangannya sebagai tanda perpisahan yang disambut lambaian situs slot deposit pulsa tanpa potongan oleh Malin Kundang. Selama berlayar Malin menempa dirinya dengan ilmu perkapalan yang didapatnya dari anak buah kapal.
Suatu hari kapal Malin Kundang diserang oleh kawanan bajak laut. Malin bersembunyi di sebuah ruangan kecil yang ditutupi kayu. Dari celah kayu Malin menyaksikan bajak laut membantai beberapa anak buah kapal. Harta berharga pun ludes dibawa bajak laut.
Beruntungnya Malin tidak dibunuh meski ia harus terkatung-katung di lautan. Setelah beberapa hari Malin pun berhasil terdampar di sebuah pulau.
Komentar Terbaru