Di jaman dulu, hiduplah seorang raja dengan 7 putrinya yang cantik di sebuah kerajaan bernama Pasir Batang.
5 dari 7 putrinya tersebut sudah menikah. Hanya 2 putri saja yang belum, nama mereka adalah Purbararang dan Purbasari.
Namun, Purbararang yang merupakan kakak dari Purbasari sudah bertunangan dengan seorang Raden yang paling tampan di wilayah tersebut.
Purbararang memiliki sikap yang sangat jauh berbeda dengan Purbasari. Ia merupakan putri yang angkuh, sombong, dan kasar.
Sedangkan Purbasari memiliki sifat yang suka menolong, baik hati, lembut, dan cerdas. Ia bahkan memiliki wajah yang sangat cantik.
Raja yang sudah tua suatu hari sedang berpikir mengenai siapa yang nantinya akan menggantikan tahta nya di bangku kerajaan.
Karena Purbararang merupakan putri Sulungnya, seharusnya ia memilih Purbararang sebagai adat dari kerajaan.
Sayangnya, putrinya satu ini memilii sifat yang tidak baik jika ditunjuk untuk menjadi pemimpin sehingga ia sangat ragu.
Purbararang memiliki sikap yang angkuh dan pasti akan mengacaukan keadaan karena kesombongannya itu. Lalu, ia berpikir bahwa Purbasari lebih pantas menduduki tahta karena sifatnya yang cerdas dan bijaksana.
Lalu, ia menunjuk Purbasari untuk menjadi ratu selanjutnya dalam memimpin kerajaan dan semua orang setuju atas kebijakan raja.
Purbararang yang mendengar kabar ini tentu saja sangat murka. Ia lalu bersama dengan tunangannya pergi ke nenek sihir untuk membuat rencana.
Ia membuat tubuh Purbasari dipenuhi dengan bercak hitam yang gatal dan bau. Raja yang melihat keadaan putri Purbasari pun kaget dan membawanya ke berbagai tabib namun belum juga bisa disembuhkan.
Lalu, Purbararang bersama dengan tunangannya menghasut raja untuk membuang Purbasari ke hutan dan berpendapatn bahwa tak mungkin Purbasari bisa memimpin kerajaan dengan keadaannya sekarang.
Raja dengan berat hati dan kesedihan yang mendalam akhirnya berhasil dipengaruhi dan menyuruh Patih kepercayaannya mengantar putri Purbasari serta membuatkan pondok yang kokoh.
Purbasari pun tinggal di hutan namun ia tidak sendiri karena selalu ditemani oleh hewan-hewan lainnya, bahkan, hewan buas sekalipun juga ikut melindunginya.
Ada satu kera bernama Lutung Kasarung yang selalu menemaninya, memberikannya bunga, dan memberikan buah dan umbi umbian untuk dimakan oleh putri.
Suatu hari, sang putri menangis karena merindukan ayahnya. Melihat hal ini, Lutung Kasarung pun bertapa dan meminta pertolongan kepada dewa. Dewa lalu memberikannya sebuah telaga kecil dengan air yang sangat harum serta jernih.
Lutung lalu meminta putri untuk mandi dan berendam di telaga tersebut. Putri awalnya sedikit kaget karena Lutung bisa berbicara Bahasa manusia. Namun, ia yakin dan mengikuti permintaan lutung.
Ia lalu berendam dan perlahan penyakit yang menempel di kulit serta wajahnya hilang bahkan, kulitnya menjadi lebih cerah, segar, serta halus dibanding sebelumnya.
Kecantikannya kembali dan membuat lutung semakin terpesona. Kabar kesembuhan putri pun menyebar dengan cepat dan sampai ke istana.
Purbararang yang mendengar hal itu marah dan mendatangi kediaman purbasari bersama tunangannya. Tak lama, raja pun menyuruh Patih kerajaan untuk melihat juga keadaannya.
Raja sangat senang dan ingin membawa putri nya yang paling ia sayangi itu kembali. Awalnya putri Purbasari menolak, namun karena kerinduannya kepada ayahnya, ia bersedia kembali.
Purbararang takut adiknya itu mengambil kembali tahtahnya dan mengajaknya berduel dengan rambut siapa yang paling panjang. Purbasari menang.
Ia lalu memberikan tantangan kedua dimana mereka harus beradu tunangan mana yang lebih tampan. Ia yakin bahwa ia akan menang kali ini karena tunangannya memang merupakan yang paling tampan di wilayahnya.
Purbasari lalu menggandeng lutung dan ditertawakan oleh kakaknya. Tak lama kemudian, lutung berubah menjadi seorang dewa yang gagah dan tampan sehingga mengalahkan ketampanan tunangan Purbararang. Purbasari lalu menang dan menjadi ratu di kerajaan tersebut.
Itulah kisah lengkap dari legenda Lutung Kasarung. Semoga bermanfaat.
Komentar Terbaru